Khitan, Pengertian dan Sejarahnya (Materi MI kelas 4)



Pengertian dan Sejarah Khitan

1.      Pengertian Khitan

           Khitan menurut bahasa berasal dari kata Khotana yang berarti memotong sedangkan menurut istilah khitan adalah membuka atau memotong kulit (quluf) yang menutupi ujung kemaluan laki-laki dengan tujuan agar bersih dari kotoran dan suci dari najis. Karena jika tidak dipotong, maka air najis akan menempel pada Quluf sehingga menjadikan sebab tidak sah Sholatnya. Karena itu Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk berkhitan dan menjaga kebersihan.

وعَنْ أَبي هُريرةَ t، عَنِ النَّبِيِّ قَالَالفِطرةُ خَمسٌ، أَوْ خمْسٌ مِنَ الفِطرةِ: الخِتان، وَالاسْتِحْدَادُ، وَتقلِيمُ الأَظفَارِ، ونَتف الإِبِطِ، وقَصُّ الشَّارِبِ مُتفقٌ عَلَيْهِ.

Artinya : dari Abu harairah, dari Nabi Muhammad SAW beliau Bersabda : Fitrah ada lima atau lima perkara yang merupakan Fitrah dalam Islam : 1. Khitan, 2. Istihdad (mencukur bulu sekitar kemaluan), 3. Memotong kuku, 4. Mencabut bulu ketiak, dan mencukur Kumis. (H.R Al Bukhari dan muslim)

2.      Sejarah Khitan

          Dalam sejarah singkatnya khitan adalah syariat agama Islam yang berpangkal dari millah (ajaran agama) nabi Ibrahim AS, khitan yang dilakukan nabi Ibrahim saat berumur delapan puluh tahun dengan menggunakan kapak sebagaimana Hadits Nabi :

اختتن إبراهيم عليه السلام وهو ابن ثمانين سنة بالقدوم


Artinya: “Nabi Ibrahim ‘alaihissalam khitan pada usia 80 tahun dengan menggunakan kapak” (HR al-Buikhari). 

Sedangkan nabi Adam AS serta Siti Hawa telah dikhitan ketika diciptakan oleh Allah SWT, Adapun Nabi Muhammad telah dikhitan sejak beliau lahir, sebagaimana Hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:

عَنْ أَنَسِ ابْنِ مَالِكٍ قَالَ: رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مِنْ كَرَامَتِيْ عَلَى اللهِ أَنْ وُلِدْتُ مَخْتُوْنًا وَلَمْ يَرَ أَحَدٌ سَوْأَتِيْ

Artinya: "Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah SAW: "Diantara kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sudah dikhitan karena itu tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku".   (HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir)

Dalam Al-Qur’an tidak ada kalimat yang secara tegas menjelaskan perintah Khitan, namun diperintahkan untuk mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 125 :

وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًامِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَمُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَإِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفَا وَاتَّخَذَاللهُ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلاً.

Artinya : “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah SWT, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus kemudian Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.(Qs.An-Nisaa ayat 125.).

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama