Pengertian Baligh dan dalilnya

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images

Pengertian Baligh.

Setiap Muslim, orang yang beragama Islam, wajib melakukan setiap hal yang diwajibkan oleh syari’at. Melaksanakan kewajiban itu akan berbuah pahala dan meninggalkannya akan berakibat dosa. Hanya saja, dari sisi usia, kewajiban seorang Muslim untuk mentaati aturan syari’at tersebut tidak secara mutlak dibebankan kepada setiap umat penganutnya tanpa memandang berapa pun usianya. Kewajiban ini hanya menjadi beban bagi orang yang telah mencapai usia  baligh. Anak yang belum mencapai usia akil baligh masih belum terbebani dengan berbagai kewajiban.

Berdasarkan Hadits berikut :

   عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: "رُفِعَ الْقَلَمُ عن ثلاثة: عن النائم حتى يَسْتَيْقِظَ، وعن الصبي حتى يَحْتَلِمَ، وعن المجنون حتى يَعْقِلَ"

Dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam : “diangkat Pena dari 3 orang : 1 dari orang yang tidur sehingga mereka bangun, 2 dari Anak-anak sehingga mereka Ihtilam, dari Orang Gila Sehingga Sadar.”

Maksud diangkat pena di sini berarti tidak diwajibkan melaksanak Ibadah dan ditak dikenai dosa ketika meninggalkan ibadah. Akan tetapi bagi anak-anak tetap dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sebagi bengtuk latihan agar nanti ketika mencapai usia baligh sudah terbiasa menjalankan ibadah.

Secara bahasa Baligh Berarti sampai atau cukup umur.Secara istilah Baligh berarti telah sampai masa dibebankan padanya hukum Syari’at (Taklif), maka kemudian disebut dengan Mukallaf (orang yang terkena hukum taklif)

Ada Beberapa hal yang berkaitan dengan istilah baligh ialah : Tamyiz, Mumayyiz, Mukallaf dan ‘Aqil (biasanya dalam bab Mu’amalah)

Tamyiz berarti  mampu untuk menentukan pilihan dan membedakan mana yang baik dan bermanfaat untuk dirinya dan mana yang buruk dan merugikan dirinya. Kemudian orang yang memasuki tamyiz disebut Mumayyiz.

Selanjutnya, mukallaf berarti orang yang sudah memasiki masa dikenai kewajiban syari’at. Salah satu syaratnya iala jika dia sudah memasuki masa baligh.

Sedangkan Aqil berarti berakal sehat, tidak dalam keadaan gila, mabuk, sakit gangguan kejiwaan.